Headlines News :
iklan banner 728 x 90
Home » » Nadal, Raja Roland Garros

Nadal, Raja Roland Garros

Written By Saddnezh Riviera on Juni 16, 2012 | 03.31


Novak Djokovic boleh-boleh saja menjadi juara di Wimbledon (2011), AS Terbuka (2011), dan Australia Terbuka (2012) secara berturut-turut mengalahkan Rafael Nadal yang harus puas bertengger di posisi kedua selama tiga kali. Namun, di lapangan tanah liat Roland Garros, Perancis Terbuka, Senin (11/6), Nadal membuktikan dia adalah rajanya.
Pada pertandingan mendebarkan selama empat set, dengan dua kali penundaan akibat hujan dan cuaca terlalu gelap, Nadal mengungguli Djokovic 6-4, 6-3, 2-6, 7-5.
Kemenangan tersebut menahbiskan Nadal sebagai satu-satunya petenis yang paling banyak merebut gelar di Roland Garros sejak 1928. Turnamen tenis Perancis sebenarnya dimulai tahun 1891, tetapi fasilitas Roland Garros mulai dipakai sejak 1928.
Pencapaian gelar tersebut melebihi pencapaian Bjorn Borg ”si manusia es”, petenis legendaris asal Swedia yang hanya mampu meraih enam gelar pada 1974, 1975, 1978, 1979, 1980, dan 1981.
Mulai 11 Juni 2012, buku-buku sejarah yang mencatat nama Borg harus direvisi untuk digantikan dengan nama Nadal. Entah kapan sejarah itu akan disamakan atau dilampaui petenis lain. Besar kemungkinan, sepuluh sampai dua puluh tahun mendatang gelar itu akan tersimpan rapi di lemari Nadal.
Nadal baru dapat mengalahkan rekor Borg setelah berlalu selama 31 tahun. ”Ini adalah sebuah kehormatan dan merupakan pertandingan terpenting serta terbesar di mata saya,” kata Nadal saat upacara pemenang.
Sebaliknya, Djokovic harus mengakui catatan sejarahnya masih harus menunggu. Gelar empat grand slam berturut-turut yang diimpikannya, seperti pencapaian Rod Laver—petenis Australia tahun 1969—harus dipadamkan sementara. Istilah grand slam mengacu pada keberhasilan petenis memenangi empat turnamen akbar (yang dilabeli oleh Federasi Tenis Internasional dengan grand slam) beruntun dalam semusim.
”Ini momen yang tidak terlupakan karena banyak luapan emosi. Merupakan kehormatan buat saya dapat bermain dengan salah satu pemain terbaik dunia. Selamat kepada Rafa (panggilan akrab Nadal) dan timnya yang telah meraih tambahan gelar. Dia adalah pemain besar. Saya berharap dapat kembali tahun depan untuk melakukan yang lebih baik lagi,” kata Djokovic.
Minggu lalu, pertandingan sempat dihentikan selama dua kali. Saat permainannya mulai meningkat pada set keempat, Djokovic harus menerima penundaan akibat cuaca gelap di posisi angka 4-6, 3-6, 6-2, 2-1.
Djokovic kecewa akan situasi itu karena dia merasa dapat memaksakan pertandingan menjadi lima set.
”Kondisi pertandingan kurang baik. Namun, itu bukan alasan mengapa saya kalah,” ujar Djokovic.
Di balik itu, sejarah juga mencatat final Perancis Terbuka kemarin, untuk pertama kalinya selama 39 tahun, tidak selesai pada hari Minggu akibat hujan.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Saddnezh Riviera - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template